BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Saturday, April 21, 2012

Adat Marhusip

Siang....
Wah kemaren terlalu sibuk sehingga gak bisa buka blog deh....
Btw buswayyyyy Puji Tuhan Marhusip Lancar... sik asik tinggal dua langkah lagi nihh
hehehe... sekarang pusing2nya nulis undangan adat..
vieeewww puyenggg plus rem to the pong!!!
oya mau tahu acara kemaren... ini ada foto dikit... yuukk di lihat..(narsis)








oke sedikit saja ya... hahahaha... okok terimakasih buat doanya... lanjut kapan2 lagi ya... soalnya ini masih di rumah calon mertua,tidak enak mainian komputer lama2..hihihihihihi

Thursday, April 19, 2012

Start....!!!!!

Selamat malam  para pembaca blog gue....
malam ini gue mau lanjutin yang bahasan tentang kemren..to the aja point ya..
disini gue akan nerangin tahapan-tahapan pernikahan adat batak
cek ki doootttt......
Garis Besar Tata Cara dan Urutan Pernikahan Adat Batak Na Gok adalah sebagai berikut:
1. Mangarisika.

Adalah kunjungan utusan pria yang tidak resmi ke tempat wanita dalam rangka penjajakan. Jika pintu terbuka untuk mengadakan peminangan maka pihak orang tua pria memberikan tanda mau (tanda holong dan pihak wanita memberi tanda mata).Jenis barang-barang pemberian untuk pernikahan adat batak dapat berupa kain, cincin emas, dan lain-lain 

2. Marhori-hori Dinding/marhusip.
Pembicaraan antara kedua belah pihak yang melamar dan yang dilamar, terbatas dalam hubungan kerabat terdekat dan belum diketahui oleh umum.

3. Marhata Sinamot.
Pihak kerabat mempelai pria (dalam jumlah yang terbatas) datang kepada kerabatmempelai wanita untuk melakukan marhata sinamot, membicarakan masalah uang jujur (tuhor).


4. Pudun Sauta.

Pihak kerabat pria tanpa hula-hula mengantarkan wadah sumpit berisi nasi dan lauk pauknya (ternak yang sudah disembelih) yang diterima oleh pihak parboru dan setelah makan bersama dilanjutkan dengan pembagian Jambar Juhut (daging) kepada anggota kerabat, yang terdiri dari:
  • Kerabat marga ibu (hula-hula)
  • Kerabat marga ayah (dongan tubu)
  • Anggota marga menantu (boru)
  • Pengetuai (orang-orang tua)/pariban
  • Diakhir kegiatan Pudun Saut maka pihak keluarga wanita dan pria bersepakat menentukan waktu Martumpol dan Pamasu-masuon.

5. Martumpol (baca : martuppol)
Penanda-tanganan persetujuan pernikahan adat oleh orang tua kedua belah pihak atas rencana perkawinan anak-anak mereka dihadapan pejabat gereja. Tata cara Partumpolon dilaksanakan oleh pejabat gereja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tindak lanjut Partumpolon adalah pejabat gereja mewartakan rencana pernikahan dari kedua mempelai melalui warta jemaat, yang di HKBP disebut dengan Tingting (baca : tikting). Tingting ini harus dilakukan dua kali hari minggu berturut-turut. Apabila setelah dua kali tingting tidak ada gugatan dari pihak lain baru dapat dilanjutkan dengan pemberkatan nikah (pamasu-masuon).

6. Martonggo Raja atau Maria Raja.
Adalah suatu kegiatan pra pernikahan adat yang bersifat seremonial yang mutlak diselenggarakan oleh penyelenggara pernikahan adat yang bertujuan untuk :
  • Mempersiapkan kepentingan pernikahan adat yang bersifat teknis dan non teknis
  • Pemberitahuan pada masyarakat bahwa pada waktu yang telah ditentukan adapernikahan adat pernikahan dan berkenaan dengan itu agar pihak lain tidak mengadakan pernikahan adat dalam waktu yang bersamaan.
  • Memohon izin pada masyarakat sekitar terutama dongan sahuta atau penggunaan fasilitas umum pada pesta yang telah direncanakan.

7. Manjalo Pasu-pasu Parbagason (Pemberkatan Pernikahan)
Pengesahan pernikahan adat kedua mempelai menurut tatacara gereja (pemberkatan pernikahan oleh pejabat gereja). Setelah pemberkatan pernikahan selesai maka kedua mempelai sudah sah sebagai suami-istri menurut gereja. Setelah selesai seluruh acara pamasu-masuon, kedua belah pihak yang turut serta dalam acara pamasu-masuon maupun yang tidak pergi menuju tempat kediaman orang tua/kerabat orang tua wanita untuk mengadakan pesta unjuk. Pesta unjuk oleh kerabat pria disebut Pesta Mangalap parumaen (baca : parmaen)

8. Pesta Unjuk.
Suatu acara perayaan yang bersifat sukacita atas pernikahan adat putra dan putri. Ciri pesta sukacita ialah berbagi jambar :

  • Jambar yang dibagi-bagikan untuk kerabat parboru adalah jambar juhut (daging)dan jambar uang (tuhor ni boru) dibagi menurut peraturan.
  • Jambar yang dibagi-bagikan bagi kerabat paranak adalah dengke (baca : dekke)dan ulos yang dibagi menurut peraturan. Pesta Unjuk ini diakhiri dengan membawa pulang pengantin ke rumah paranak.

9. Mangihut di ampang (dialap jual)
Yaitu mempelai wanita dibawa ke tempat mempelai pria yang dielu-elukan kerabat pria dengan mengiringi jual berisi makanan bertutup ulos yang disediakan oleh pihak kerabat pria.

10. Ditaruhon Jual.
Jika pesta untuk pernikahan itu dilakukan di rumah mempelai pria, maka mempelai wanita dibolehkan pulang ke tempat orang tuanya untuk kemudian diantar lagi oleh para namborunya ke tempat namborunya. Dalam hal ini paranak wajib memberikan upa manaru (upah mengantar), sedang dalam dialap jual upa manaru tidak dikenal.

11. Paranak makan bersama di tempat kediaman si Pria (Daulat ni si Panganon)

  • Setibanya pengantin wanita beserta rombongan di rumah pengantin pria, maka diadakanlah acara makan bersama dengan seluruh undangan yang masih berkenan ikut ke rumah pengantin pria.
  • Makanan yang dimakan adalah makanan yang dibawa oleh pihak parboru

12. Paulak Unea.
  • Setelah satu, tiga, lima atau tujuh hari si wanita tinggal bersama dengan suaminya, maka paranak, minimum pengantin pria bersama istrinya pergi ke rumah mertuanya untuk menyatakan terima kasih atas berjalannya acara pernikahan dengan baik, terutama keadaan baik pengantin wanita pada masa gadisnya (acara ini lebih bersifat aspek hukum berkaitan dengan kesucian si wanita sampai ia masuk di dalam pernikahan).

nah iutalah tahapan-tahapannya.... dan besok gue sudah diurutan 2,3,4 yak marhuship..... undangan marhusipun sudah di sebar dari beberapa minggu kemaren. singkat aja ya guys....mau tidur cepet neh... besok kan persipan untuk marhuship.... gud nite every body.. besok lanjut lagi ya.... *smochhhh*

Wednesday, April 18, 2012

An Opening Note

Pertama kalinya ngetik di blog baru gue.....
and yak, kali ini gue mau ngebahas tentang gue yang sebentar lagi melepas lajang booo...
cihuuuuuyyyyy.....
oya perkenalkan new fam gue "SIAHAAN" sudah jadi boru batak loo..
banyak temen2 yang bingung soal ini..oke gue jelasin dikit ya..
Adat batak itu jika seorang cowok mau menikah dengan suku yang berbedha dari batak
contohnya gue yang aslinya orang jawa timur,si cewek harus punya fam batak dulu baru bisa dinikahkan.
dan tidak sembarangan untuk bisa mendapatkan fam batak itu atau yang orang umum bilang MARGA
ribet banget deh pokoknya,intinya gue musti diadatin,di ulosin dan sbgainya sehingga gue bisa mendaptkan fam itu. dan Puji Tuhan.... Tulangnya (Paman ) cowok gue mau menerima gue jadi borunya,jadilah deh gue punya family baru dari keluarga batak yang bermarga siahaan,sekrang gue punya bapak dan mamak angkat. and skrng sudah sah menyandang marga siahaan...yeiyyyyy dua suku ada di gue...hahahaha
oke singkat aja ya skrng gue bikin blog baru ini mau berbagi pengalam tentang persiapan dan acara2 pra nikah sampai pasca nikah gue.... ada yang penasaran gimana perhelatan resepsi adat batak vs adat jawa??,hihihihi
dag dig dug seeerr rasanya,
pusingnya menyiapkan segala sesuatunya,menguras tenaga dan pikiran..
pusingnya karena adat batak itu tidak bisa pake WO so musti make vendor2 cyiiinnn...
kebayang pusingnya doong.. yup harus mengurus tetek bengeknya sendiri.
cuma di sini sukanya gue,bisa puas dengan selera calon pengantin..ya walaupun
sering ada bedha pendapat dikit2 sama calon mertua.
dan perlu diketahui untuk resepsi yang di jawa nanti gue baru pake wo so gak rempong.
Oke pembaca blog gue,, nanti gue bakal share2 apa-apa aja yang gue persiapin ya...
luv U all.... Bantu Doanya ya.. supaya lancar sampai hari H-nya kurang dua bulan lagi neh!!